![]() |
Persiapan menyangrai kopi |
Benarkah kopi mengandung kafein? Benar sekali, tidak ada yang bisa
membantah. Bukan hanya kopi, teh bahkan coklat juga mengandung kafein.
Apakah kafein membahayakan kesehatan manusia?
Bagi mereka yang mengidap
penyakit tertentu, boleh jadi kafein membahayakan kesehatannya.
Sebaliknya, bagi mereka yang sehat, kafein dapat membangkitkan potensi
tersembunyi yang dimiliki seseorang, menajamkan pikiran dan memompa
stamina fisik.
Meskipun banyak yang kurang suka minum kopi, namun akhir-akhir ini
tradisi minum kopi sudah membudaya dan menjadi gaya hidup masyarakat di
seluruh pelosok dunia. Buktinya, sekitar 75% masyarakat di dunia
mengonsumsi kopi arabika (biji besar) yang kaya cita rasa dan aroma, dan
25% lagi mengonsumsi kopi robusta (biji kecil). Permintaan terhadap
komoditi kopi terus naik setiap tahunnya.
Menyangkut dengan kadar kafein, kopi arabika mengandung kafein rata-rata
1,1% dari bobot kopi itu sendiri, sedangkan kadar kafein kopi robusta
rata-rata 2,2% dari bobotnya. Walaupun cita rasa dan aroma kopi arabika
lebih tajam dan menggigit, ternyata kadar kafein kopi robusta dua kali
lebih tinggi daripada kadar kafein kopi arabika. Jadi cita rasa dan
aroma bukan sebagai penanda tingginya kadar kafein.
Anda tidak minum kopi karena khawatir terhadap efek kafein?
Sekarang tidak perlu takut, ternyata sangat mudah menurunkan kadar
kafein dalam kopi. Kita tidak mesti membayar seorang ahli kopi untuk
membuat kopi rendah kafein (low cafein). Semua orang bisa melakukannya,
termasuk pembaca yang budiman.
Caranya, sediakan biji kopi (green bean) yang sudah kering (kadar air
12%) atau yang masih basah (labu) secukupnya atau sesuai kebutuhan.
Kemudian, rendam biji kopi tersebut dalam air biasa selama 30 menit.
Setelah itu, lakukan perebusan biji kopi selama 5 menit, atau 10 menit,
atau 20 menit, atau 30 menit. Makin lama direbus maka makin turun kadar
kafeinnya.
Setelah proses perebusan selesai, biji kopi itu dijemur kembali sampai
kering. Apabila dirasa tingkat kekeringannya sekitar 12% (indikasinya
kalau digigit sudah membatu/keras) dilanjutkan dengan penyangraian
(gongseng).
Supaya aroma kopi tetap menonjol meski kafeinnya sudah
kurang, sebaiknya tingkat kematangan penyangraian adalah level medium.
Lalu, silahkan digiling, mau halus jika diminum sebagai kopi tubruk atau
lebih kasar sedikit jika menggunakan mesin espresso.
Proses selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini (Sumber: Agus Sudibyo, BBIA Bogor):
Nomor
|
Perlakuan
|
Jumlah Kafein (%)
|
1.
|
Kontrol (sebelum dilakukan proses dekafeinasi) |
2,03
|
2.
|
Rendam selama 30 menit |
1,79
|
3.
|
Rendam 30 menit, rebus selama 5 menit |
1,52
|
4.
|
Rendam 30 menit, rebus selama 10 menit |
1,34
|
5.
|
Rendam 30 menit, rebus selama 20 menit |
1,16
|
6.
|
Rendam 30 menit, rebus selama 30 menit |
1,12
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar