Minggu, 14 Desember 2014

Cara Membuat Kopi Decafein

Persiapan menyangrai kopi
Benarkah kopi mengandung kafein? Benar sekali, tidak ada yang bisa membantah. Bukan hanya kopi, teh bahkan coklat juga mengandung kafein. Apakah kafein membahayakan kesehatan manusia? 

Bagi mereka yang mengidap penyakit tertentu, boleh jadi kafein membahayakan kesehatannya. Sebaliknya, bagi mereka yang sehat, kafein dapat membangkitkan potensi tersembunyi yang dimiliki seseorang, menajamkan pikiran dan memompa stamina fisik.

Meskipun banyak yang kurang suka minum kopi, namun akhir-akhir ini tradisi minum kopi sudah membudaya dan menjadi gaya hidup masyarakat di seluruh pelosok dunia. Buktinya, sekitar 75% masyarakat di dunia mengonsumsi kopi arabika (biji besar) yang kaya cita rasa dan aroma, dan 25% lagi mengonsumsi kopi robusta (biji kecil). Permintaan terhadap komoditi kopi terus naik setiap tahunnya.

Menyangkut dengan kadar kafein, kopi arabika mengandung kafein rata-rata 1,1% dari bobot kopi itu sendiri, sedangkan kadar kafein kopi robusta rata-rata 2,2% dari bobotnya. Walaupun cita rasa dan aroma kopi arabika lebih tajam dan menggigit, ternyata kadar kafein kopi robusta dua kali lebih tinggi daripada kadar kafein kopi arabika. Jadi cita rasa dan aroma bukan sebagai penanda tingginya kadar kafein.

Anda tidak minum kopi karena khawatir terhadap efek kafein? Sekarang tidak perlu takut, ternyata sangat mudah menurunkan kadar kafein dalam kopi. Kita tidak mesti membayar seorang ahli kopi untuk membuat kopi rendah kafein (low cafein). Semua orang bisa melakukannya, termasuk pembaca yang budiman.

Caranya, sediakan biji kopi (green bean) yang sudah kering (kadar air 12%) atau yang masih basah (labu) secukupnya atau sesuai kebutuhan. Kemudian, rendam biji kopi tersebut dalam air biasa selama 30 menit. Setelah itu, lakukan perebusan biji kopi selama 5 menit, atau 10 menit, atau 20 menit, atau 30 menit. Makin lama direbus maka makin turun kadar kafeinnya.

Setelah proses perebusan selesai, biji kopi itu dijemur kembali sampai kering. Apabila dirasa tingkat kekeringannya sekitar 12% (indikasinya kalau digigit sudah membatu/keras) dilanjutkan dengan penyangraian (gongseng). 
Supaya aroma kopi tetap menonjol meski kafeinnya sudah kurang, sebaiknya tingkat kematangan penyangraian adalah level medium. Lalu, silahkan digiling, mau halus jika diminum sebagai kopi tubruk atau lebih kasar sedikit jika menggunakan mesin espresso.

Proses selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini (Sumber: Agus Sudibyo, BBIA Bogor):

Nomor
Perlakuan
Jumlah Kafein (%)
1.
Kontrol (sebelum dilakukan proses dekafeinasi)
2,03
2.
Rendam selama 30 menit
1,79
3.
Rendam 30 menit, rebus selama 5 menit
1,52
4.
Rendam 30 menit, rebus selama 10 menit
1,34
5.
Rendam 30 menit, rebus selama 20 menit
1,16
6.
Rendam 30 menit, rebus selama 30 menit
1,12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar