Minggu, 14 Desember 2014

Limbah Kulit Kopi Diolah Sebagai Gula Cair

Penampilan Ipak dan Dika di ISPO Ke-4 (Foto: Darmawan)
Dimana ada kemauan, disitu ada jalan. Mungkin pribahasa itu yang cocok diberikan kepada dua orang siswa SMAN 1 Takengon Aceh Tengah, Dika Ramadhanu dan Ipak Putri Iwanisa yang dibimbing oleh Ibu Helida Fitri S.Pd. Mereka berhasil meraih Honorable Mention (medali perunggu) dalam Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) ke-4 Tahun 2012 di Jakarta, 21 Februari 2012 lalu.

Hal ini membuktikan bahwa walaupun mereka sekolah di sebuah SMA “ndeso” tetapi karena ada kemauan, maka mereka berhasil “berbicara” di level nasional. Mereka, anak-anak desa dari kota kecil Takengon  akhirnya mampu meraih peringkat terhormat tingkat nasional untuk sebuah hasil penelitiannya terhadap pembuatan gula cair dari limbah buah kopi.

Penelitian yang mereka lakukan diberi judul “Pemanfaatan Daging Buah Kopi Sebagai Alternatif Pengganti Gula Pasir Untuk Mengurangi Resiko Terkena Diabetes.” Menurut penuturan Darmawan Masri, salah seorang guru pembimbingnya, penelitian mereka terinspirasi dari kegemaran luwak memakan kulit merah buah kopi, kemudian mengeluarkan bijinya sebagai kotoran.

Kedua siswa itu mencoba mencicipi buah kopi yang berwarna merah dengan lidah. Hasilnya, bagian dalam dari buah kopi (disebut daging buah kopi terletak dibawah kulit ari) terasa manis. Dari hasil mencicipi buah kopi itu, sampailah mereka pada kesimpulan bahwa kadar gula yang terkandung dalam buah kopi sangat signifikan. Kemudian mereka berpikir, bagaimana mengolah limbah buah kopi yang selama ini dibuang untuk dijadikan cairan gula.

Dari hasil pengamatan Darmawan Masri disebutkan bahwa kedua siswa itu memasak air cucian daging buah kopi. Waktu yang dibutuhkan untuk memasak air cucian buah kopi itu mencapai 3 jam. Setelah itu, terpisahlah antara air dengan gula. 

“Makin lama air itu diendapkan maka rasanya makin manis,” kata Darmawan yang sudah mencicipi cairan gula kopi.

Dika Ramadhanu, Senin (5/3/2012) mengatakan bahwa dengan proses memasak air cucian 1 Kg buah kopi akan menghasilkan 150 ml gula cair. Perolehan gula cair itu telah dilakukan uji lab terhadap kadar gula buah kopi di laboratorium Universitas Sumatera Utara. Ditemukan kadar sukrosa dalam gula kopi sebanyak 4,68% sedangkan dalam gula biasa kadar sukrosanya mencapai 99,8%.

Mereka berencana akan melakukan penelitian lanjutan untuk menjadikan cairan gula tadi sebagai serbuk gula kopi yang bisa digunakan para peminum kopi dan masyarakat. Biasanya, para peminum kopi menambahkan gula pasir atau gula jagung dalam kopi mereka. 

“Ke depan, minum kopi dapat menggunakan gula kopi,” kata Darmawan Masri optimis.

Penemuan gula cair dari daging buah kopi itu sangat membanggakan para petani kopi di Aceh Tengah. Peluang usaha para petani kembali terbuka dari limbah kopi. Selama ini, para petani selalu membuang hasil cucian buah kopi, padahal hasil cucian itu mengandung gula rendah kalori. Dengan penemuan ini, disamping biji kopinya berharga tinggi, limbahnya juga bisa dijadikan sumber pendapatan.

Selain Dika Ramadhanu dan Ipak Putri Iwanisa, pihak SMAN 1 Takengon berhasil mengikutkan dua tim lagi ke tahap final ISPO 2012 di Jakarta. Tim dibidang komputer diikuti oleh Yudi Agus Pratama dan Ayuni, sedangkan tim dibidang rekayasa teknologi diikuti oleh Ulpa Herdira dan Ahmad Faisal. Namun, di ajang ISPO 2012 ini, mereka belum beruntung. 

 “Tahun depan, persiapannya akan kita maksimalkan lagi,” sebut Darmawan, guru matematika pada SMAN 1 Takengon itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar